Seseorang yang dimuliakan adalah ia yang bermanfaat bagi sesamanya, Semoga Blog ini bermanfaat untuk anda :)

Wednesday, 17 November 2021

UTS Pak Haris

 

  1. Pada saat harga buku Rp 10000 per lusin permintaan akan buku tersebut sebanyak 10 lusin, dan ketika harga buku turun menjadi Rp 8000 per lusin permintaannya menjadi 16 lusin. Carilah :
  1. fungsi permintaanya.
  2. Berapakah jumlah permintaan ketika harga Rp. 6.000,-?
  3. Gambar Kurva permintaan

  4. 7. Pada saat harga Rp 40 per unit, jumlah penawarannya  10 unit. Dan ketika harga Rp 60 per unit, jumlah penawarannya 20 unit. Diminta:
    1. Tentukan fungsi penawarannya
    2. Berapakah jumlah penawaran ketika harga Rp. 50,-?
    3. Gambar kuva penawaran

Share:

Saturday, 8 May 2021

Fungsi Pengorganisasian: Pengertian Pengorganisasian, Perancangan Organisasi, Kekuasaan, Wewenang dan Tanggung jawab

 ORGANISASI


Latar belakang pengorganisasian

Menurut penulis Organisasi merupakan susunan yang terpenting di dalam kelembagaan baik secara formal maupun non formal. Sebagai contoh organisasi disekolah, negara, perusahaan, maupun diri pribadi. Karna organisasi adalah hal yang terpenting didalam mewujudkan suatu keinginan dan tujuan tertentu. Didalam organisasi terdapat strategi, strategi adalah rencana yang menyeluruh dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Bagi perusahaan strategi diperlukan tidak hanya untuk memperoleh tropik tetapi juga untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan dimasa yang akan mendatang. Namun, agar lebih jelas secara efisien dan efektif di sub-sub ini akan diterangkan bagaimana pengorganisasian berjalan dengan lancar.

Makalah ini menerangkan secara umum pengertian manajemen dan pengorganisasian dalam kegiatan bisnis. Hal-hal yang terkait dengan manajemen dan pengorganisasian di terangkan secara umum dalam makalah ini.
Organisasi dapat di artikan sebagai sekumpulan orang-orang atau kelompok yang menjalankan rangkaian kegiatan tertentu dalam rangka mencapai tujuan. Agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efesien,  maka manajemen di perlukan.
Setelah mengkaji makalah ini secara menyeluruh, di harapkan kepada para pembaca mampu memahami hal-hal sebagi berikut :

v  Mengetahui konsep dasar manajemen, dan mengapa manajemen di perlukan dalam sebuah organisasi
v  Mengetahui tentang definisi pengorganisasian didalam dasar-dasar manajemen.
v  Mengetahui konsep pengorganisasian secara fungsional yang mencakup kegiatan perancangan,kekuasaan,wewenang dan tanggung jawab.
v  Mengetahui daerah wewenang manajemen.
v  Mengetahui proses manajemen sumber daya manusia melalui perencanaan,penyediaan,pengembangan dan pemeliharaan tenaga kerja serta pemanfaatan sumber daya manusia.
               BAB  1
            PERKENALAN DENGAN KONSEP MANAJEMEN
Pengertian manajemen didalam sebuah organisasi
             Kata “ manajemen” tampaknya sudah begitu sering kita dengar . manajemen berkaitan dengan konsep organisasi. dan organisasi adalah  sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.  Atau menurut Griffin (2002), organisasi adalah “a group of people working together in a struktured and coordinated fashion to achieve a set of goals”. Dan penulis mendefinisikan organisasi sebagai sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerja sama .
            Mengapa manajemen diperlukan ? Agar tujuan dari organisasi dapat dicapai secara efesien dan secara efektif.  Apa yang dimaksud dengan efesien dan efektif ? Efesien menurut Peter F.Drucar adalah “mengerjakan pekerjaan dengan benar” (doing things right). Dan efektif  menurutnya adalah “mengerjakan pekerjaan yang benar” (doing the right things). Apa yang dimaksud dengan mengerjakan sesuatu yang benar dan tepat dan mengerjakan sesuatu dengan tepat dan benar ?
            Dalam kegiatan bisnis , terakadang kita melakukan pekerjaan yang tidak efektif bahkan juga tidak efesien . sebagai contoh, misalnya kita adalah seorang pebisnis telepon seluler . Kita mengetahui (mengansumsikan) bahwa didaerah A masyarakatnya tidak begitu memerlukan seluler. Selain karena budaya masyarakatnya cenderung menutup diri dari lingkungan luar, juga di karenakan prioritas kebutuhan hidup mereka adalah untuk kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan. Imformasi lain yang bisa kita peroleh ternyata sinyal di daerah A kurang bagus, sehingga sekiranya  kita menggunakan telepon seluler di sana, maka sinyalnya tidak akan tertangkap jelas. Dari contoh ini< kita akanmengerjakan pekerjaan yang tidak efektif (tidak tepat) sekiranya kita memaksakan diri menjual produk telepon seluler ke masyarakat A.
Mengapa ?
            Karena kita sudah dapat prediksikan dari awal bahwa masyarakatnya tidak begitu tertarik dan membutuhkan telepon seluler, di samping prioritas kebutuhan  mereka yang berbeda. Kita tidak semangkin efektif  sekaligus tidak efesien ketika memaksakan diri untuk menjual produk telepon seluler tersebut ke daerah A dengan alasan sinyal yang lemah dapat di perkuat dengan mendirikan pemancar didaerah A. Sinyal yang lemah bukan merupakan alasan yang tepat mengapa masyarakat A cenderung tidak nggunakan telepo seluler (paling tidak untuk jangka pendek). Sehingga, jika pun didirikan pemancar di sana, maka hanya akan memboroskanbiaya dari kegiatan bisnis yang kita lakukan. Biaya semakin besar (tidak efesien) untuk keputusan bisnis yang tidak tepat (tidak efektif).
 Manajemen di perlukan sebagai upaya agar kegiatan bisnis dapat berjalan secara efektif dan efesien. Agar manajemen yang di lakukan mengarah kepada kegiatan bisnis secara efektif dan efesien, maka manajemen perlu dijelaskan berdasrkkan fungsi-fungsinya atau di kenal sebagai fungsi-fungsi manajemen ( managerial function ). Fungsi-fungsi tersebut sebagaimana dikemukakan dalam definisi  dimuka mencakup fungsi perencanaan,  fungsi pengorganisasian, fungsi pengimplementasian, serta fungsi pengendalian dan pengawasan. Lebih lanjut mengeai fungsi-fungsi manajemen dalam pengorganisasian dijelaskan dalam bagian berikut ini.
Kegiatan-kegiatan dalam fungsi manajemen di dalam pengorganisasian (Organizing)
Ø  Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan dan menetapkan prosedur yang di perlukan
Ø  Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
Ø  Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
Ø  Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
           
Bagian terakhir di atas membawa kita kepada peran dari manajemen. Manajemen secara pengertian, sebagaimana di kemukakan oleh Mary Parker Follet (1997). Adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Management is the art of getting things done through people.

               BAB  2
Desain & Struktur Organisasi
            Dalam proses pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi dengan rencana yang telah di buat berdasarkan suatu kerangka  kerja organisasi tertentu. Kerangka kerja organisasi tersebut disebut sebagai desain organisasi (Organizational design). Bentuk spespesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan stuktur organisasi (organizational structure). Struktur organisasi pada dasarnya merupakn desain organisasi di mana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagiankerja dan sumber daya yang di miliki organisasi, serta bagaimanakeseluruhan kerjatersebut dapat di koordinasikandan di komunikasikan. Jika dalam fungsi perencanaan, tujuan dan rencana di tetapkan, maka dalam pengorganisasian rencana tersebutdi turunkan dalam dalam sebuah pembagiankerja tertentu dalam sebuah struktur organisasi di mana didalamnya terdapat kejelasan bagaimana rencanaorganisasi akan di laksanakan, dikoorganisasikan, dan dikomunikasikan secara ilustratif, struktur organisasi bisa di gambarkan sebagai bagan organisasi (organizational chart).
DIRECTUR




MANAJER KEUANGAN
MANAJER PRODUKSI
MANAJER PEMASARAN
MANAJER SDM
BAGIAN PENJUALAN
BAGIAN PROMOSI
 







Contoh bagan organisasi sebuah organisasi bisnis
              

                BAB 3
KEKUASAAN, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
Kekuasaan (power)
Kekuasaan sering kali dikonotasikan negatif jika dikaitkan dengan isu politik padahal dalam pengertian yang paling sederhan, kekuasaan (power) berarti suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang atau merubah orang atau situasi. Jika perubahan pada orang atau situasi adalah perubahan yang baik, tentunya power tersebut memberikan konotasi yang positif bahkan sangat diperlukan. Konotasi negatif dari kekuasaan sering kali muncul dikarenakan terdapat berbagai kasus dimana seseorang atau sebuah organisasi yang diberi kekuasaan tidak menggunakannya untuk hal yang positif
Kekuasaan sesungguhnya merupakan konsekuensi logis yang muncul dari setiap organisasi yang didalamnya terdapat pimpinan dan bawahan, atau manajemen puncak dan manajemen tingkat bawah. Karena organisasi merupakan kumpulan orang dalam pencapaian tujuan, maka organisasi ditujukan untuk mengubah situasi melalui orang-orang agar perubahan terjadi. Agar perubahan ini dapat terjadi, maka kekuasaan diperlukan.

Faktor yang mendasari adanya kekuasaan
            Menurut French dan Raven, sebagaimana di kutip oleeh Stoner, Freeman dan Gilbert (1995), terdapat lima faktor yang mendasari lahirnya sebuah kekuasaan (Sources of power). Kelima faktor tersebut adalah Reward power, coircive power, Legitimate power, Expert power, dan Referent power.
Reward Power
            Reward power atau kekuasaan untuk memberikan penghargaan adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari seseorang yang posisinya memungkinkan dirinya untuk memberikan penghargaan terhadap orang-orang yang berada di bawahnya.
Coircive power
Coircive power atau kekuasaan untuk memberikan hukuman adalah kebalikan atau sisi negatif dari reward power. Kekuasaan ini merupakan kekuasaan seseorang untuk memberikan hukuman atas kinerja yang buruk yang di tunjukkan oleh SDM atau tenaga kerja dalam sebuah organisasi. Setiap pimpinan pada dasarnya memiliki  reward sekaligus coercive power ini.
Legitimate power
            Legitimate power atau kekuasaan yang sah adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari suatu legitimasi tertentu. Misalnya, seseorang yang di angkat menjadi pemimpin, secara otomatis dia memiliki semacam kekuasaan yang sah atau terlegitimasi. Demikian pula sesorang yang diangkat menjadi manajer, direktur, heararki pipinan lainnya.
Expert Power
            Expert power atau kekuasaan yang berdasarkan keahlian atau kepakaran adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari kepakaran atau keahlian yang di miliki oleh seseorang.
Referent Power
            Referent power adalah kekuasaan yang muncul akibat adanya karakteristik yang di harapkan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki pengaruh terhadap seseorang atau sekelompok orang tersebut.
            Pada umumnya kekuasaan tersebut lebih di sebabkan karena legitimasi tertentu yang di tentukan oleh mekanisme dalam organisasi. Kekuasaan tersebut meliputi kekuasaan untuk memerintah, mengoreksi, ataupin mengkoordinasikan bagian yang berada di bawahnya, namun di karenakan kekuasaan pengertianya sangat luat dan lebih banyak di gunakan dalam istilah politik, maka dalam organisasi, istilah kekuasaan cenderung jarang di pergunakan. Sebagai gantinya istilah kewenangan atau authority lebih sering di gunakan.
Kewenangan (authority)
            Kewenangan atau authority  pada dasarnya merupakan bentuk lain  dari kekuasaan yang sering kali dipergunakan dalam sebuah organisasi. Kewenagan merupakan kekuasaan formal atau terlegitimasi. Dalam sebuah organisasi, seseorang yang di tunjuk atau di pilih untuk  memimpin suatu organisasi, bagian, atau departemen memiliki kewenangan atau kekuasaan yang terlegitimasi. Seseorang yang di tunjuk untuk menjadi manajer personalia dengan sendirinya terlegitimasiuntuk memilki kewenangan dalam mengatur berbagai hal yang terkaitdengan sumber daya manusiaatau orang-orang yang terdapat dalam organisasi.
Dua pandangan mengenai kewenangan formal
1.      Pandangan klasik
Pandangan klasik mengenaikewengana formal menerangkan bahwa kewenangan pada dasarnyaterlahir sebagai akibat adanya kewenangan yang lebih tinggidari kewenangan yang di berikan.
2.      Pandangan berdasarkan penerimaan
Pandangan kedua cenderungberbeda dengan pandangan yang pertama. Tidak setiap kewenangan yang bersifat top-down serta-mertaakan di jalankanoleh bawahan. Pandangan yang berdasarkan penerimaan (accaptance view) memandang bahwa kewenangan formal akan cenderung dijalankan atau diterima oleh bawahan tergantung dari beberapa persyaratan. Persyaratn tersebut sebagaimana dikemukakan oleh chester Bernard terdiri dari empat hal, yaitu :
a.       Bawahan dapat memahami apa yang di inginkan atau dikomunikasikan oleh pimpinan atau atasan
b.      Pada saat bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang di perintahkan konsisten dengan rencana pencapaian tujuan organisasi
c.       Pada saat  bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang di perintahkan oleh atasannya, dia meyakini bahwa apa yang di perintahkan konsisten mendukung nilai, misi, maupun motif pribadi atau kelompoknya
d.      Sang bawahan mampu secara mental maupun fisik internal dan external yang dihadapi oleh organisasi
Beberapa jenis kewenangan dalam organisasi
Kewenangan lini
Kewenangan lini atau line authority adalah mereka yang dalam organisasi bertanggung  jawab terhadap  berbagai kegiatan dalam rangka pencapai tujuan organisasi.
Kewenangan staf
Kewenagan staf atau staff authority adalah mereka yang ditunjuk oleh organisasi untuk membantu bagian-bagian dalam sebuah organisasi yang memiliki kewenangan lini.
Kewenangan fungsional
Kewenangan fungsional atau  functional authority adalah mereka yang berada dalam bagian tertentu diorganisasi, memiliki kewengan lini maupun staf, namun juga dikarenakan tugasnya di beri kewenangan untuk melakukan kontrol atau koordinasi dengan bagian lainnya. Sebagai contoh, bagian keuangan sekalipun hanya bertanggung jawab di bagian percatatan berbagai transaksi, namun juga memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap bagian lainnya yang terkait dengan tugasnya di bagian keuangan.
TANGGUNG JAWAB ( RESPONSIBILITY)
             Setiap bagian atau departemen yang telah dibentuk atau ditentukan serta dihubungkan melalui garis-garis kewenangan maupun garis perintah memiliki satu konsekuensi penting lainnya dalam sebuah organisasi, yaitu apa yang dinamakan sebagai tanggung jawab. Mereka yang diposisikan dalam suatu bagian atau departemen tertentu tidak hanya di berikan kewenangan, namun juga tanggung jawab. Jika kewenangan merupakan kekuasaan untuk melakukan sesuatu, tanggung jawab justru memberikan arah untuk apa dan kemana semestinya kekuasaan itu di pergunakan. Dengan kata lain, tanggung jawab mengingatkanorang-orang untuk tidak hanya mempergunakan kewenangan yang dimilikinya, tetapi juga melaporkan apa saja yang telah di lakukan sehubungan dengan dengan kewenangan yang telah diberikan padanya. Apakah kewenangan yang telah diberikan. Misalnya, telah mendukung pencapaian tujuan organisasi atau sebaliknya.
TANGGUNG JAWAB ((RESPONSIBILITY)
Adalah  keharusan  untuk   melakukan   semua   tugas-tugas   (kewajiban)  yang dibebankan  kepada  seseorang, sebagai akibat dari wewenang yang diterimanya atau dimilikinya

Tanggung   jawab  adalah  kewajiban  untuk  melakukan   sesuatu   yang  timbul karena seseorang telah menerima wewenang.

Istilah    yang   hampir   sama   dengan   responsibility    adalah   Accountability (Pertanggungjawaban).

Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang

PENDELEGASIAN WEWENANG (DELEGATION OF AUTHORITY)

          Adalah memberikan sebahagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator (atasan)  kepada  delegate  (bawahan),  untuk  dikerjakan  atas  nama  delegator.

Catatan :
Wewenang   dapat   didelegasikan,   sedangkan   tanggung   jawab   tidak   dapat didelegasikan.
               BAB  4
PENGATURAN  SUMBER  DAYA  MANUSIA
            Setelah  bab sebelumnya menerangkan tentang  konsep dasar fungsi pengorganisasian dimana struktur organisasi dibentuk, dan pekerjaan didesain maka langkah terakhir dalam fungsi pengorganisasian adalah  penempatan sumber daya manusia kedalam setiap bagian yang telah ditentukan dalam organisasi. Kegiatan ini sering kali dinamakan sebagai staffing.
            Manajemen sumber daya manusia bisa didefinisikan sebagai prosesserta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotifasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan peerusahaan dalam pencapaian tujuannya. Pengertian ini mencakup dari mulai memilih siapa saja yang memiliki kualifikasi dan pantas untuk menempati posisi  dalam perusahaan ( the man on the right place ) seperti yang disyaratkan perusahaan  hingga bagaimanaagar kualifikasi ini dapat di pertahankan bahkan ditingkatkan serta dikembangkan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu manajemen sumber daya manusia ini merupakn proses yang berkelanjutan, sejalan dengan prose soperasionalisasi perusahaan, maka perhatian terhadap sumber daya manusia ini memiliki tempat yang khuss dalam organisasi perusahaan.
            Secara garis besar proses manajemen sumber daya manusia di bagi kedalamlima bagianutama yang terdiri dari :
1.      Human resource planning. Merencanakan kebutuhan dan pemanfaatan sumber daya manusia bagi perusahaan
2.      Personel procurement. Mencari dan mendapatkan sumber daya manusia termasuk didalamnya rekrutmen, seleksi dan penempatan serta kontrak tenaga kerja
3.      Personel development. Mengembangkan sumber daya manusia, termasuk didalamnya program orientasi tenaga kerja, pendidikan , dan pelatihan
4.      Personel maintenance. Memelihara sumber daya manusia, termasuk didalamnya pemberian penghargaan, insentif, jaminan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, dan lain sebagainya.
5.      Personel utilization. Memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya manusia, termasuk didalamnya promosi, demosi, transfer dan juga separasi

Perencanaan sumber daya manusia
            Perencanaan sumber daya manusia adalah perancangan strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi prusahaan dalam mencapai stujuan perusahaan . Sekalipun misalnya sebuah perusahaan telah memiliki sumber daya manusia yang memadai dan handal , namun prusahaan juga perlu memastikan akan keterpeliharaan dan ketersediaannya di masa yang akan datang . Kasus – kasus seperti halnya “pembajakan tenaga kerja”, larinya tenaga kerja keperusahaan lain , dan lain sebagainya merupakan salah satu indikasi perlunya sebuah perencanaan di persiapkan sebaik baiknya.
            Ada beberapa mengapa manajemen sumber daya manusia ditempatkan pada bagian fungsi pengorganisasian . Alasan pertama , kegiatan –kegiatan yang dilaksanakan dalam manajemen sumber daya manusia terkait erat dengan kegiatan pengalokasian sumber daya yang dimiliki organisasi . Alasan kedua, fungsi pengarahan dan pelaksanaan hanya akan dapat dijalankan jika alokasi sumber daya manusia telah dilakukan dalam fungsi pengorganisasian . Alasan ketiga, sekalipun kegiatan memotivasi, mengarahkan (yang juga merupakn bagian lain dari manajemen sumber daya manusia) termasuk kedalam fungsi pengarahan (leading). Namun demikian kunci pokok pertama sebelum sumbar daya manusia diarahkan dan dimotivasi adalah ketika sumber daya manusia ditentukan dan ditempatkan dimana kegiatan menentukan dan menempatkan lebih cenderung berada didalam fungsi pengorganisasian . Alasan terkhir, dikarenakan ilmu sosial khususnya ilmu manajemen tidak dapat dipisahkan ssatu sama lainnya  dan saling berkaitan , maka penulis berpendapat  tidak terlalu menjadi masalah sekiranya manajemen sumber daya manusia ini ditempatkan dibagian fungsi pengorganisasian maupun dibagian fungsi pengarahan.
Penyediaan sumber daya manusia
            Ketersediaan sumber daya manusia menurut kualifikasi tertentu meerupakan konsekuensi dan implikasi dan adanya perenanaan sumber daya manusia sebagaimana di jelaskan pada bagian sebelumnya. Setelah perencanaan sumber daya manusia di buat, maka langkah selanjutnya dalam pelaksanaannya adalah penyediaan sumber daya manusia atau penyediaan tenaga kerja. Rekrutmen adalah upaya proses untuk mendapatkan tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan dalam perancanaan tenaga kerja.
Pengembangan sumber daya manusia
             Pengembangan sumber daya manusia merupakan langkah kelanjutan dari proses penyediaan tenaga kerja yang pada dasarnyabertujuan untuk memastikan dan memelihara tenaga kerja yang tersedia tetap memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan sehingga selaras dengan perencanaan strategis perusahhan serta tujuan perusahaan dapat tercapai sebagaimana yang direncanakan.
Pemeliharaan tenaga kerja
            Jika tenaga kerja telah dipilih dari sumber yang terbaik, kemudian diberikan program yang terbaik, maka perusahaan dapat berharap bahwa tenaga kerja yang telah di pilihnya akan memberikan kinerja terbaik bagi perusahaan.
Perusahaan perlu memahami bahwa tenaga kerja memiliki motif yang berbeda-beda, oleh karena itu pemenuhan terhadap motif tenaga kerja adalah termasuk yang harus di lakukan perusahaan yang harus dilakukan selain perusahaan menuntut tenaga kerja tersebut untuk menunjukkan kinerja terbaik bagi perusahaan. Perusahaan perlu mengagendakan program pemeliharaan yang selain memberikan penghargaan yang sesuai dengan apa yang telah ditunjukkan oleh tenaga kerjanya, juga mampu untuk jangka panjang. Secara garis besar, bentuk pemeliharaan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah  berupa program pemberian kompensasi dan benefit. Pemberian kompensasi adalah penghargaan yang diberikan perusahaan sebagi balasan atas prestasi kerja yang diberikan  oleh tenaga kerja. Benefit adalah penghargaan selain kompensasi yang diprogramkan bagi tenaga kerja dengan tujuan agar kebutuhan tenaga kerja tetap dapat terpelihara sehingga tenaga kerja dapat tetap memberikan kinerja yang terbaik bagi perusahaan.
Pemanfaatan sumber daya manusia
             Langkah terakhir dari proses manajemen sumber daya manusia adalah pemanfaatan tenaga kerja. Langkah ini pada dasarnya upaya untuk memelihara tenaga kerja agar senantiasa sejalan dengan perancangan strategis perusahaan. Produktifitas, efektifitas, dan efesiensi merupakan kata kunci yang senantiasa diharapkan dapat diperlihatkan oleh tenaga kerja. Diantara program tersebut adalah promosi, demosi, transfer, ataupun separasi. Promosi adalah proses pemindahan tenaga kerja ke posisi yang lebih tinggi secara struktural dalam organisasi perusahaan. Demosi adalah penurunan tenaga kerja kepada bagian tenaga kerja yang lebih rendah yang biasanya disebabkan karena adanya penurunan kualitas tenaga kerja dalam pekerjaannya. Transfer adalah upaya perusahaan untuk melakukan pemindahan tenaga kerja ke bagian yang lain, yang diharapkan tenaga kerja tersebut bisa lebih produktif setelah mengalami proses transfer. Dan terakhir adalah separasi. Separasi merupakan upaya


RINGKASAN
ü  Setiap organisasi bisnis akan berhadapan dengan lingkungan di mana setiap kegiatan di jalankan
ü  Lingkungan organisasidapat berupa lingkungan internal maupun lingkungan external mikro dan external makro
ü  Limgkungan internal terdiri dari para pekerja, tim manajemen, lingkungan kerja fisik, dan termasuk para pemilik perusahaan
ü  Lingkungan external makro terdiri dari regulator, pemerintah, masyarakat umum, hingga lingkungan internasional yang dihadapi perusahaan
ü  Budaya organisasi pada dasarnya merupakan nilai dan norma yang di yakini oleh sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya. Karena budaya organisasi dpat menentukan pencapaian tujuan organisasi, maka manajemen perlu memahami dengan benar budaya organisasi yang dianut oleh para anggotanya dan bagaimana diarahkan guna pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efesien

 



















PENUTUP
          Didalam makalah sederhana ini penulis berharap bahwa nantinya bagi pembaca agar mengerti dan paham didalam pengorganisasian, dan bisa menenmpatkan pengorganisasian didalam bidang-bidang tertentu, selain dari pada itu pengorganisasian sangat dan sangat di perlukan didalam manajemen, baik diperusahaan, negara, sekolah maupun diri sendiri. Mengapa demikian, di karenakan pengorganisasian dibutuhkan dalam suatu tujuan yang ingin dituju. Dan didalam pengorganisasian terdapat hal-hal penting, sebagai contoh adalah kekuasaan, wewenang, tanggung jawab, struktur organisasi, dan sumber daya manusia / tenaga kerja.
          Dan semoga makalah yang sederhana dapat memotivasi, bagaimana cara mengorganisasi manajemen secara efektif dan seefesien mungkin. Serta penulis sangat membutuhkan kritikan / saran yang mungkin  nantinya bisa di evaluasi kembali.
Share:

ungsi Perencanaan: Pengertian Perencanaan, Dasar Pemikiran Perencanaan, Proses Perencanaan, Perencanaan Stratejik, Taktik dan Operasional, Rencana Tindakan

 

Pengertian Perencanaan: Karakteristik, Tujuan, dan Jenis-jenisnya

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa perencanaan adalah suatu bagian yang sangat penting dan juga tidak bisa dipisahkan dari aktivitas manajemen. Lantas, apa sebenarnya arti ataupun pengertian perencanaan itu? Lalu, apa saja jenis-jenis dari perencanaan?

Nah, pada artikel ini, mari kita bahas secara lengkap beberapa hal yang berkaitan dengan perencanaan, diantaranya yaitu pengertian perencanaan atau planning, baik itu pengertian perencanaan secara umum dan juga menurut pendapat beberapa ahli, tujuan dan fungsi dari perencanaan, serta berbagai jenis dari perencanaan.

Nah, jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang perencanaan, maka disarankan membaca seluruh isi dari artikel ini hingga benar-benar selesai.

Pengertian Perencanaan

Jadi, pengertian perencanaan secara umum merupakan suatu upaya dalam menentukan berbagai hal yang hendak dicapai atau tujuan di masa depan dan juga untuk menentukan beragam tahapan yang memang dibutuhkan demi mencapai tujuan tersebut.

Pengertian perencanaan juga bisa diartikan sebagai suatu bentuk kegiatan yang sudah terkoordinasi demi mencapai suatu tujuan tertentu dan juga dalam jangka waktu tertentu. Sehingga, dalam perencanaan akan terdapat berbagai kegiatan pengujian pada beberapa arah pencapaian, menganalisa seluruh ketidakpastian, menilai kapasitas, menentukan tujuan pencapaian, dan juga menentukan langkah dalam pencapaiannya.

Secara sederhana, pengertian perencanaan adalah suatu proses dalam berpikir secara logis dan pengambilan keputusan yang rasional sebelum melakukan berbagai tindakan yang hendak dilakukan. Hal ini akan membantu setiap pihak dalam memproyeksikan masa depannya dan memutuskan cara terbaik dalam menghadapi situasi yang akan terjadi di masa depan.

Beberapa ahli juga ada yang mengatakan bahwa pengertian perencanaan adalah salah satu fungsi manajemen yang paling penting, yang mana di dalam perencanaan itu sendiri terdapat kegiatan dalam menjelaskan tujuan organisasi, membuat strategi, dan juga mengembangkan rencana kerja organisasi.

Jadi, pengertian perencanaan adalah suatu tahap awal dalam aktivitas suatu organisasi yang berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi.

Pengertian Perencanaan Menurut Para Ahli

Agar kita semua lebih memahami apa pengertian dari perencanaan itu sendiri, maka ada baiknya kita melihat pendapat dari para ahli di bawah ini:

  • Erly Suandy

Erly Suandy berpendapat bahwa pengertian perencanaan adalah sebuah proses dalam menentukan tujuan organisasi dan juga menyajikannya secara lebih jelas dengan berbagai strategi, taktik, dan operasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan utama organisasi secara keseluruhan.

  • Barbara Becker

Becker Menjelaskan bahwa pengertian perencanaan merupakan sebuah cara rasional dalam menyiapkan masa depan yang lebih baik.

  • Jacqueline Alder

Alder menerangkan bahwa pengertian perencanaan merupakan suatu proses dalam menentukan apa yang sebenarnya sangat ingin dicapai di masa depan dan juga menetapkan berbagai langkah yang diperlukan guna mencapai tujuan tujuan tersebut.

  • John Douglas

Douglas mengatakan bahwa pengertian perencanaan adalah suatu proses yang terus-menerus dalam hal pengkajian, membuat tujuan dan saran, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi ataupun memantaunya.

  • George Steiner

Sedangkan Stainer berpendapat bahwa pengertian perencanaan merupakan proses dalam memulai berbagai tujuan, batasan strategi, kebijakan, dan juga rencana yang sangat detail dalam mencapainya, pencapaian organisasi untuk menerapkan keputusan dan juga termasuk tinjauan kinerja dan juga umpan balik dalam hal pengenalan siklus rencana baru.

Karakteristik Perencanaan

Di dalam perencanaan itu sendiri terdapat berbagai karakteristik yang membedakannya dengan fungsi turunan manajemen lain. Beberapa karakteristik dari manajemen itu adalah:

1. Fungsi Manajerial

Perencanaan adalah suatu fungsi manajerial yang paling pertama dan juga paling penting dalam menyediakan dasar untuk fungsi lain dari manajemen, yakni kepegawaian, pengarahan, pengorganisasian, dan juga pengendalian, karena didalamnya dilakukan ruang lingkup rencana yang dibuat.

2. Berorientasi Pada Tujuan

Perencanaan akan lebih fokus dalam hal menjelaskan tujuan perusahaan, mengidentifikasi tindakan alternatif, serta memutuskan berbagai rencana tindakan secara tepat, untuk mencapai tujuan utama perusahaan.

3. Pervasif

Dalam hal ini, pengertian pervasif adalah perencanaan yang harus bisa turut hadir pada seluruh segmen dan dibutuhkan pada semua level dalam organisasi. Walaupun ruang lingkup di dalamnya sangat beragam dalam tingkatan dan departemen.

4. Proses Berkelanjutan

Rencana dibuat dalam kurun waktu tertentu, seperti satu bulan, satu kuartal, satu tahun, dll. Setelah kurun waktu tersebut sudah selesai, maka diperlukan rencana baru dengan berbagai pertimbangan dan juga persyaratan serta kondisi saat ini dan di masa depan nantinya.

Untuk itu, perencanaan menjadi proses yang dilakukan secara berkelanjutan karena dibuat, dijalankan serta dilakukan oleh rencana orang lain juga.

5. Proses Intelektual

Perencanaan adalah suatu proses dari latihan mental yang di dalamnya melibatkan penerapan logika, cara berpikir, memperkirakan, serta membayangkan hal lain secara lebih cerdas dan berinovasi.

6. Futuristik

Dalam suatu proses perencanaan, kita bisa mengintip masa depan. Hal ini mencakup memproyeksikan masa depan, melakukan analisa dan juga memprediksinya, sehingga pihak perusahaan akan siap menghadapi masa depan secara lebih efektif.

7. Pengambilan Keputusan

Keputusan bisa dibuat terkait pilihan tindakan alternatif yang bisa dilakukan guna mencapai tujuan. Pilihan yang bisa dipilih harus yang terbaik diantara semua pilihan yang ada, yang didalamnya mempunyai banyak kelebihan dan juga sedikit keuntungan.

Fungsi Perencanaan

Pada dasarnya, perencanaan berguna untuk membantu berbagai proses pengambilan suatu keputusan yang paling baik dan paling sesuai dengan tujuan utama perusahaan. Dalam proses pelaksanaannya, pihak manajer harus mampu menjawab pertanyaan 5W dan 1H, yakni:

  • What: Apa tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan?
  • Why: Kenapa hal tersebut menjadi tujuan perusahaan?
  • Where: Dimanakah lokasi yang paling pas untuk mencapai tujuan tersebut?
  • When: Kapankah pekerjaan harus diselesaikan untuk mencapai tujuan tersebut?
  • Who: Siapa saja orang yang tepat untuk melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan tujuan perusahaan?
  • How: Bagaimana cara yang paling tepat untuk melakukan pekerjaan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

Jadi pada intinya, perencanaan memiliki fungsi untuk mencapai tingkat efektivitas dan juga efisiensi operasional perusahaan. Sehingga, nantinya bisa dilakukan upaya mengidentifikasi berbagai hambatan, melakukan koreksi terkait penyimpangan secara cepat, sehingga perusahaan bisa berjalan secara lebih baik.

Tujuan Perencanaan

Setiap perusahaan tentunya mempunyai tujuannya masing-masing, dan pastinya perencanaan yang disusun pun akan berbeda-beda. Tapi pada dasarnya, tujuan perusahaan dalam melakukan perencanaan adalah sebagai berikut ini:

  • Demi mengantisipasi dan juga beradaptasi dengan berbagai perubahan yang mungkin terjadi.
  • Demi memberikan arahan kepada para administrator ataupun non administrator agar bisa melakukan tugasnya sesuai dengan rencana yang sudah dibuat.
  • Menghindari atau meminimalisir berbagai potensi terkait adanya tumpang tindih dan pemborosan dalam hal pelaksanaan pekerjaan.
  • Menetapkan suatu standar tertentu yang nantinya harus bisa digunakan dalam bekerja, sehingga akan memudahkan proses pengawasan ataupun pemantauan.

Jenis-Jenis Perencanaan

Pada umumnya, perencanaan terbagi menjadi tiga, yakni berdasarkan tingkatannya, berdasarkan jangka waktunya, dan juga berdasarkan ruang lingkupnya.

1. Perencanaan Berdasarkan Tingkatan

  • Master Plan atau Rencana Induk, adalah suatu perencanaan yang lebih menekankan pada kebijakan perusahaan yang mana didalamnya tercantum tujuan dalam kurun waktu dan ruang lingkup yang lebih luas.
  • Operational Planning atau Rencana Operasional, adalah suatu perencanaan yang lebih menekankan pada pedoman ataupun petunjuk dalam hal melaksanakan berbagai program perusahaan.
  • Day to Day Planning atau Rencana harian, adalah perencanaan yang di dalamnya terdapat berbagai kegiatan yang lebih bersifat rutin.

2. Perencanaan Berdasarkan Jangka Waktu

  • Rencana Jangka Panjang atau long term Planning, adalah suatu perencanaan yang dibuat dan akan tetap berlaku dalam kurun waktu 10 hingga 25 tahun.
  • Rencana Jangka Menengah atau Medium Range Planning, adalah suatu perencanaan yang dibuat dan akan tetap berlaku dalam kurun waktu 5 hingga 4 tahun
  • Rencana jangka pendek atau short range planning, adalah suatu perencanaan yang dibuat dan akan tetap berlaku dalam kurun waktu 1 tahun

3. Perencanaan Berdasarkan Ruang Lingkup

  • Rencana strategis atau strategic planning, adalah suatu perencanaan yang didalamnya memiliki penjelasan terkait kebijakan dalam kurun waktu yang lama dan waktu pelaksanaannya pun juga lama. Biasanya, jenis perencanaan ini sangat sulit untuk dimodifikasi.
  • Rencana taktis atau tactical planning, adalah suatu bentuk perencanaan yang didalamnya memiliki penjelasan yang lebih bersifat pendek, serta lebih mudah untuk disesuaikan kegiatannya selama tujuannya masih sama.
  • Rencana terintegrasi atau integrated planning, adalah suatu bentuk perencanaan yang didalamnya memiliki penjelasan secara menyeluruh dan lebih terpadu.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa pengertian perencanaan adalah salah satu fungsi dari manajemen yang sangat mendasar dan didalamnya melibatkan pengambilan keputusan terkait apa yang harus dilakukan oleh perusahaan, kapan harus dilaksanakan, bagaimana cara melakukannya, serta siapa saja yang melakukannya.

Pengertian perencanaan juga adalah suatu proses intelektual yang didalamnya akan menentukan tujuan seorang individu, organisasi, atau perusahaan, dan juga mengembangkannya ke dalam berbagai tindakan untuk bisa mencapai tujuan tersebut.

Sehingga, diharapkan perusahaan yang sudah melakukan perencanaan dengan matang akan bisa mendapatkan laba atau keuntungan dan lebih memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuan utamanya.

 

Share:

BTemplates.com

About

BTemplates.com

Total Pageviews

Terimakasih atas kunjungannya, dan pastinya semoga bermanfaat!. Powered by Blogger.