KOMUNIKASI
A. PENGERTIAN
Ø
Komunikasi adalah proses pemindahan dan
pemahaman pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dr seseorg kpd org
lain..
Ø
Komunikasi yg ideal adalah jika suatu gagasan
atau informasi yg dikirimkan memberikan
gambaran mental yang persepsinya persis sama dg yg dibayangkan pengirim.
B. FUNGSI KOMUNIKASI.
Ada 4(empat) fungsi
utama komunikasi dlm pok atau organisasi, yi :
Ø
Mengendalikan perilaku anggota dg beberapa cara.
( aturan yg mewajibkan kary hrs mengkomunikasikan lebih dulu keluhan kary yg
berkaitan dg pek pd atasan langsungnya )
Ø
Komunikasi membantu pengembangan motivasi kary.
Dg cara melalui
pemberian penjelasan kpd kary apa yg hrs dilakukan, bgmn mereka dpt bekerja dg
baik dan apa yg dpt mereka lakukan utk memperbaiki kinerja yg dibawah standar.
Ø
Merupakan mekanisme fundamental dg mana mereka
dpt menunjukkan unkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial mereka. Bagi sebag besar kary pok kerja mereka merupakan
sumber pertama utk interaksi sosial.
Ø
Memberikan informasi yg diperlukan individu dan
pok utk mengambil keputusan dg meneruskan data guna mengenal dan menilai
pilihan2 alternatif.
C. PENTINGNYA KOMUNIKASI DLM ORGANISASI.
Komunikasi yg
efektif sangat penting dlm orgn, karena :
Ø
Komunikasi adalah proses dan alat utk dpt
menjalankan fungsi2 manajemen agar fungsi2 tsb dpt tercapai. Komunikasi yg
buruk agak menghambat menghambat proses dan kelancaran fungsi2 manajemen.
Manajer hanya
dpt melaksanakan tugas2 mereka melalui proses komunikasi.
Ø
Sebagian besar waktu manajer adalah utk kegiatan
komunikasi, baik dg anggota internal orgn maupun dg lingkungan eksternal orgn.
D. PROSES KOMUNIKASI
1.
Ada 3(tiga) unsur utama dlm proses komunikasi, yi : Pengirim/sumber, Berita dan
Penerima.
2. Proses komunikasi :
Pesan Pesan
Pesan Pesan
Feed
back
a.
Sumber/pengirim berita
Pihak yg
mempunyai kebutuhan dan keinginan utk mengkomunikasikan gagasan/informasi kpd
pihak lain serta menentukan macam berita dan cara penyampaiannya
b.
Pengubahan berita kedlm kode (encoding).
Mengubah berita
kedlm simbol2/kode2 yi verbal atau non verbal. Pengirim memilih simbol mana yg
akan digunakan agar pengaruh berita yg diinginkan dpt tercapai.
c.
Saluran/pengirman berita.
Pengiriman
berita dpt melalui car/saluran :
Ø
Komunikasi lisan : langsung, telpon,
videotape/kaset. , Kelebihannya :
·
Dpt lebih berinteraksi dg mimik/ekspresi,
gerakan tubuh, intonasi suara, dsb.
·
Berita lebih cpt diterima.
·
Segera mendapatkan umpan balik.
Ø Komunikasi
tertulis : surat, memo, laporan, buletin, dsb
d.
Penerimaan berita.
Pd dasarnya org
menerima berita melalui panca indera mereka. Komunikasi gagal bila berita tdk
diterima.
e.
Pengartian/penterjemahan kembali berita (decoding).
Mengartikan/menterjemahkan
kembali simbol2 yg di terima oleh penerima.
Proses ini
dipengaruhi oleh ltr belakang budaya, pendidikan, lingkungan, praduga, dsb.
Sehingga dpt menimbulkan pengertian yg berbeda thd isi berita.
f.
Umpan balik / feed back, yi penerima berita menyampai
kan berita balasan.
E. HAMBATAN KOMUNIKASI YG EFEKTIF.
1. Penyaringan.
Ø
Penyaringan (filtering) mengacu pd pengirim yg
memanipulasi informasi agar tampak lebih menguntung kan di mata si penerima.
Ø
Hal ini banyak terjadi dlm orgn krn informasi yg
diteruskan ke pimpinan senior biasanya hrs dipadatkan atau disintesis oleh
bawahan agar pimpinan puncak tdk terlalu terbebani dengan info tsb. Masalah yg
terjadi adalah bhw kepentingan dan persepsi pribadi mengenai apa yg penting
sering membuat makna info tsb menjadi berbeda.
Ø
Penyaringan lebih banyak terjadi pd orgn2 besar
dg tingkatan vertikal yg cukup banyak.
2.
Persepsi selektif.
Ø
Persepsi selektif muncul dari penerima yg
melihat dan mendengar berdasarkan kebutuhan, motivasi, pengalaman, ltr belakang
yg berbeda.
Ø
Penerima juga memproyeksikan minat dan harapan
mrk ke dlm komunikasi ketika mrk mendekodekan komunikasi.
- Kelebihan informasi.
Ø
Kelebihan informasi adalah suatu kondisi ketika
info yg mengalir masuk melebihi kemampuan pengolahan info seorg individu. Hal
ini terjadi krn individu2 memiliki kapasitas yg terbatas utk mengolah
data/info.
Ø
Dewasa ini banyak manajer yg mengeluh krn
kelebihan info disebabkan tuntutan utk trs mengikuti e-mail, pembicaraan
telpon, faks, pertemuan, membaca laporan dsb, yg menyebabkan serangan gencar
data yg mutahil utk diproses dan dicerna.
Ø
Kelebihan info ini menyebabkan mereka cenderung
menyeleksi, mengabaikan, melewati atau melupakan info dan menghentkan
pengolahan sampai situasi kelebihan beban in berlalu.
Ø
Defensif.
Dlm
komunikasi, org yg merasa terancam cenderung menolak info, menjadi defensif dg
menyerang org secara verbal, menanyakan motif, dsb.
Ø
Bila individu mnafsirkan pesan org lan sbg
ancaman , mereka sering menanggapi dg cara yg mengganggu komunikasi yg efektif.
- Bahasa.
Ø
Kemampuan bahasa seseorg akan mempengaruhi
komunikasi yg efektif. Kemampuan bahasa ini dipengaruhi oleh usia, pendidikan
dan latar belakang budaya.
Ø
Penggunaan bahasa yg sama belum menjamin
persepsi yg sama atas pesan yg disampaikan karena masih dipengaruhi oleh dialek
dan modifikasi bahasa.
F. SALURAN KOMUNIKASI DLM ORGN.
Ada 3 saluran
dasar komunikasi dlm orgn, yi :
1. Komunikasi vertikal, terdiri dari :
a. Komunikasi kebawah.
Ø
Yi komunikasi yg mengalir dr struktur orgn tk
atas kebawah, biasanya melalui tingkatan2 manajemen sampai ke kary yg terendah.
Ø
Bentuknya dpt penetapan tujuan,
perintah,pengarahan, informasi, nasehat/saran dn penilaian pd bawahan, baik
lisan maupun tertulis.
b. Komunikasi
keatas.
Ø
Yi komunikasi yg mengalir dr tk bawah ketingkat
yg lebih atas dr suatu orgn.
Ø
Bentuknya dpt berupa laporan periodik, lap
kemajuan pek, penjelasan, gagasan atau saran.
2.
Komunikasi horizontal atau lateral.
Ø
Yi komunikasi antar sesama anggota pok, antar
pok pd tingkatan yg sama, antar pimpinan pd tk yg sama.
Ø
Bentuknya pd umumnya bersifat koordinatif.
Ø
Kelebihannya dpt mempercepat pengambilan
tindakan yg diperlukan, krn itu pd umumnya didukung secara formal.
Ø
Kelemahannya dpt menciptakan konflik yg menggang
gu ( disfungsional) bila saluran vertikal yg formal diterobos.
3.
Komunikasi diagonal.
Yi komunikasi yg
memotong secara menyilang rantai perintah orgn ( hub lini dan staf )
G. JARINGAN FORMAL DAN INFORMAL.
Ada 2(dua)
macam jaringan dlm komunikasi , yi :
·
Jaringan formal.
Biasanya
vertikal, mengikuti rantai wewenang dan terbatas pd komunikasi yg berhub dg
tugas.
·
Jaringan informal.
Biasanya
spt bisikan, bebas utk bergerak ke segala arah, melewati tk-tk wewenang dan
kemungkinan besar memenuhi kebutuhan sosial anggota pok.
- Jaringan formal ( pd pok kecil ).
Ada
3 macam jaringan formal pd pok yi :
·
Jaringan Rantai.
Jaringan
ini secara ketat mengikuti rantai komando yg formal. Jaringan in paling baik
jika fokus pentingnya ada pd
ketepatan/akurasi.
·
Jaringan roda.
Jaringan
ini mengandalkan pd pemimpin utk bertindak sbg saluran pusat utk semua
komunikasi pok. Jaringan ini memudahkan munculnya seorg pemimpin.
·
Jaringan semua saluran.
Jaringan
ini mengijinkan semua anggota pok utk aktif saling berkomunikasi. Jaringan ini
paling baik jika fokusnya ada pd kepuasan anggota yg tinggi.
v
Tidak ada satu jaringan yg selalu paling baik
utk semua kesempatan.
b. Jaringan informal.
Ø
Jaringan informal yg sering tampak dlm orgn
adalah komunikasi kasak kusuk atau selentingan. Jaringan informal ini penting
sbg sumber info krn pd umumnya sebag besar kary utk kali pertama mendengar
suatu permasalahan melalui desas desus atau selentingan.
Ø
Selentingan memiliki 3 karakteristik utama , yi
:
·
Tdk dikendalikan oleh manajemen.
·
Dipersepsikan oleh kebanyakan kary sbg info yg
handal dan dpr dipercaya dp komunikasi formal.
·
Sebag besar selentingan digunakan utk melayani
kepentingan sendiri dr org2 didalamnya.
Ø
Desas desus dpt muncul dan berkembang dlm orgn krn :
·
Sbg suatu tanggapan thd situasi yg bagi kita
penting.
·
Bila ada ambiguitas.
·
Ada kondisi yg menimbulkan kecemasan.
Ø Selentingan
merupakan suatu bagian yg penting dari jaringan
komunikasi pok atau orgn dan berharga utk dipahami.
Ø Selentingan
bertindak sbg filter dan sbg mekanisme umpan balik , yg mengumpulkan isu2 yg
dianggap relevan oleh para kary.
Ø Manajemen
tdk dpt menghapuskan sama sekali desas desus ttp yg dpt dilakukan adalah
mengurangi dampak negatif dr desas desus dg membatasi jangkauan dan dampaknya.
H. PILIHAN SALURAN KOMUNIKASI
Ø
Pilihan saluran komunikasi ( tatap muka atau
telpon ) biasanya dikaitkan dg kekayaan saluran yi banyaknya informasi yg dpt
dikirimkan selama satu episode komunikasi.
Ø
Saluran komunikasi ada yg kaya kemampuan dan ada
yg miskin kemampuan, yi dlm hal :
·
Menangani isyaarat berganda secara serentak.
·
Memudahkan umpan balik yg cepat.
·
Tingkat privacy/pribadi.
Ø
Bicara tatap muka memiliki skor paling tinggi dr
sisi kekayaan saluran krn memberikan jumlah info yg maksimal utk dikirim selama
episode komunikasi, artinya bicara tatap muka mengemukakan isyarat berganda
(kata,sikap tubuh, air muka, gerak tubuh, intonasi), umpan balik segera dan
sentuhan pribadi krn kehadirannya.
Ø
Penentuan pilihan komunikasi bergantung pd sifat
dari pesan yaitu rutin atau tidak dan besar kecilnya ambiguitas. Pesan yg tdk
rutin dg ambiguitas besar lebih efektif memakai saluran komunikasi yg
kaya(misal : bicara tatap muka) sedang utk yg rutin dg ambiguitas kecil cukup
efektif lewat saluran yg rendah tingkat kekayaannya (misal : laporan, buletin).
I. KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
Faktor2 lintas budaya jelas
menciptakan potensi meningkatnya masalah komunikasi.
Faktor2 lintas budaya ,
meliputi al :
1. Hambatan budaya.
Faktor terbesar
dlm hambatan budaya adalah kessulitan bahasa.
Ada 4 masalah
mengenai kesulitan bahasa, yi : Semantika atau makna kata dlm arti padanan
kata, Konotasi kata, perbedaan nada dan beda persepsi.
2. Konteks budaya.
Konteks budaya ada 2(dua) macam, yi :
Ø
Budaya konteks tinggi : budaya yg sangat
mengandalkan petunjuk situasional rinci (status, reputasi,dll) dan petunjuk non
verbal (china, Indonesia, arab). Konteks ini mngimplikasikan kepercayaan pd
kdedua pihak.
Ø
Budaya konteks rendah : budaya yg sangat
mengandalkan kata2 utk menyampaikan pesan dlm komunikasi. Implikasinya legal
dan keterbukaan.
- Panduan budaya.
Panduan budaya
diperlukan dlm melakukan komunikasi lintas
budaya utk mengurangi salah persepsi, penafsiran dan salah evaluasi. Dlm
komunikasi lintas budaya disampingkita hrs mengetahui konteks budayanya juga
ada 4 kaidah yg dpt membantu, yi :
·
Asumsikan ada perbedaan sampai terbukti ada
persamaan.
·
Menekankan pd penjelasan bukan penafsiran atau
evaluasi
·
Berikan empati sebelum mengirim pesan. Lihatlah
org lain spt sebenarnya.
·
Perlakukan penafsiran anda sbg hipotesis kerja,
yi perlu menguji kembali agar mendapat kepastian.
0 comments:
Post a Comment